PEMALANG,Kompasnews9.com – Anda mungkin belum dikatakan telah sampai di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, jika belum sempat mencicipi segar pedasnya Nasi Grombyang, kudapan
menyerupai Rawon karena kuahnya berwarna hitam, dan sebagian orang sudah tahu tentunya bahwa, Pemalang identik dengan Nasi Grombyangnya.
Jika Anda melewati Kota berjuluk pusere jawa ini, jangan sampai lupa menyempatkan waktu untuk menikmati Nasi Grombyang, kuliner khas Kota Pesisir pantai utara, masakan ini bisa dengan sangat mudah ditemui , Karena para penjual Nasi Grombyang tersebut, bisa ditemukan dengan mudahnya di beberapa tempat, seperti di sekitar alun – alun Kota Pemalang, pasar anyar, Beji dan di bekas terminal bus Sirandu yang paling besar dan luas lokasi parkir pengunjungnya yaitu Nasi Grombyang Haji Waridin.
Bisa dipastikan hampir seluruh masyarakat Pemalang tahu dimana lokasi Nasi Grombyang Haji Waridin tersebut, Salah satu kuliner paling legendaris ini memang sangat menggoda selera dengan kuah yang mirip dengan rawon, namun Nasi Grombyang ini berbeda karena kuahnya lebih encer. Meski sama-sama berbahan dasar kluwek, pada Nasi Grombyang ini bumbu rempahnya lebih terasa gurih dan aroma khas yang berasal dari kelapa sangrainya.
Untuk rasa yang lebih nikmat, jangan lupa menambahkan sedikit kecap yang sudah disediakan di atas meja dengan pelengkapnya sate kerbaunya.Meski disebut sebagai sate kerbau, tapi dari penyajiannya tidak tampak seperti dibakar seperti sate pada umumnya. Hanya saja setelah daging dibumbui dan diungkep kemudian ditusuki seperti sate, dalam penyajiannya sate ini dibalut dengan bumbu kelapa sangrai parut yang pekat.
Kalau kurang pedas, tinggal ditambah cabai rawit rebus. Rasanya sedikit manis dan lembut di lidah. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana lidah Anda dimanjakan oleh lembut dan mantapnya daging kerbau yang diracik bersama kuah dengan ramuan bumbu khusus. Apalagi jika disantap bersama sambal cabai rawit dan taburan bawang goreng, Nasi Grombyang dijamin bakal membuat lidah Anda bergoyang.
Nasi Grombyang sendiri merupakan Kuliner Pemalang berupa sajian soto yang berbahan daging sapi atau kerbau dengan potongan lumayan besar yang dihidangkan dalam mangkuk lengkap dengan nasinya. Penyajian seperti inilah (nasi berkuah/grombyang-grombyang) karena kuahnya meluber yang akhirnya menjadi nama kuliner ini, Nasi Grombyang.
Menurut Haji Waridin ketika ditemui di Warung makan miliknya, pada Sabtu ( 27/7/24 ) mengatakan jika Kuliner nasi Grombyang banyak diburu para Pejabat maupun Artis yang singgah di kota Pemalang,
” Dari mulai Presiden SBY, beberapa Menteri sampai pejabat Tinggi TNI maupun Polri ketika singgah di Pemalang Nasi Grombyang menjadi Favorit pilihan mereka, tidak ketinggalan Artis seperti Kristina dan Nardji juga mencicipi Kuliner Nasi Grombyang, ” terangnya.
Tidak hanya itu, ada persepsi lain yang menyebutkan bahwa nama grombyang sendiri diambil dari kuali besar tempat Nasi Grombyang sebelum disajikan. Bayangkan di tengah cuaca panas maupun dingin makan Nasi Grombyang yang masih hangat.
Potongan daging yang menyumbul ke permukaan dan taburan daun bawang yang menggoda, sangat nikmat. Pertama mencoba kuahnya yang berwarna hitam ternyata memili rasa seperti kuah rawon, dan kedua mencoba potongan dagingnya begitu terasa lembut. Disamping semangkok Nasi Grombyang, juga disajikan sate daging kerbau/sapi dengan ukuran sangat lebar. Seperti layaknya warung-warung nasi pinggir jalan khas Jawa, warung Nasi Grombyang Haji Waridin ini sangat bersih. Bila kebanyakan warung nasi sang koki ada dibelakang ruang makan, sedangkan di tempat ini kita bisa melihat sang koki ada di pintu masuk dan kita bisa melihat langsung bagaimana penjual meracik dan menyajikan Nasi Grombyang.
Harga seporsi untuk Kuliner Pemalang Nasi Grombyang pada umumnya adalah Rp 15.000. Untuk sate kerbau/sapi pelengkapnya cukup Rp 5.000 saja. Harga ini tidak tetap, artinya akan terupdate seiring berjalannya waktu dan harga sembako. Biasanya Warung Nasi Grombyang Haji Waridin ini mulai melayani para pembelinya dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam setiap hari.
Sejarah Nasi Grombyang yang kemudian menjadi salah satu ikon kuliner Pemalang sebenarnya masih belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi, menurut warga setempat, nasi grombyang sudah dikenal sejak era 1960-an. Awalnya, para penjual Nasi Grombyang menjajakan dagangannya dengan berkeliling, keluar masuk kampung. Seiring dengan semakin banyaknya orang yang ketagihan akan nikmatnya nasi Grombyang, maka banyak Warung makan Nasi Grombyang bertaburan di beberapa sudut kota Pemalang. (Ragil)